Andai Pemerintahku Semuanya “Berpuasa”


Ramadhan telah berlalu,apakah kemarin semua pejabat pemerintah kita ikut berpuasa?jika dilihat dari fisiknya,maka kita wajib untuk berprasangka baik.kita semua mengetahui bahwasanya semua aparat pemerintah kita merupakan orang-orang  yang dewasa secara fisikal,karena dalam bulan ramadhan anak-anak yang duduk dibangku Sekolah Dasar pun sudah banyak yang berpuasa secara fullday.dari terbit fajar sampai terdengar bedug maghrib.jika kita memahami banyak sekali hikmah yang terkandung dari berpuasa tersebut,salah satunya adalah menanamkan nilai-nilai Kejujuran.
puasa bukanlah sebagai ajang berlapar-laparan dan berhaus-hausan semata.hal ini bisa kita lihat dari sikap mental orang-orang yang berpuasa tersebut.sebagai contoh;mereka (orang-orang yang berpuasa) tidak mau makan atau minum secara sembunyi-sembunyi di siang hari.padahal jika mereka mau menenggak  air atau menelan makanan disuatu tempat yang tersembunyi pastilah tidak ada orang yang mengetahuinya.bahkan ketika belum sampai waktunya,mereka pun tidak berani untuk menyantap menu berbuka puasa terlebih dahulu,meskipun waktu berbuka hanya kurang dari satu atau setengah menit.mereka akan tetap sabar menunggu sampai ada komando yang ditandai dengan bedug adzan maghrib.

Luar biasa,betapa dahsyatnya nilai-nilai positif yang terdapat dalam ibadah puasa.saya tidak dapat membayangkan jika nilai-nilai positive ini menjalar dan terpatri dalam sikap mental para pemimpin bangsa ini.mungkin telinga ini tidak akan pernah mendengar yang namnya Skandal bank century,kasus korupsi wisma atlet,kasus hambalang,sampai kasus korupsi pengadaan Al-qur’an.Betapa aman dan tentramnya negri ini jika semua pemimpin kita ‘’Berpuasa”,mereka tidak berani memakan harta rakyat meskipun hanya barang 1 rupiah pun.mereka tidak berani melakukan tindak korupsi meski tak ada orang yang mengetahui,meski mereka bisa melakukannya secara sembunyi-sembunyi.Menakjubkan,tentu tidak akan ada lagi berita tentang orang-orang yang mengakhiri hidupnya gara-gara kelaparan.
Ingat!Korupsi tejadi bukanlah hanya karena ada niat dari pelakunya,tetapi juga karena ada kesempatan.”Berpuasalah,Berpuasalah”!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cumi-Cumi Peserta Ghazwul Fikr

    







           Sepintas kita melihat seekor cumi-cumi adalah hewan yang biasa saja, namun jika kita amati lebih jauh lagi maka kita akan menemukan sesuatu yang khas dari hewan ini.ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar dulu kita sering dikenalkan dengan beraneka ragam fauna dan alat pembela dirinya masing-masing.begitu juga dengan hewan ini,seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasanya cumi-cumi melindungi dirinya dengan "Tinta" yang akan berkontraksi dengan mengeluarkan tinta tersebut ketika ada serangan dari hewan lainnya.

ya, Tinta akan menjadi senjata yang sangat ampuh bilamana kita mampu dan mau menggunakannya.Sebagai mana opini yang berkembang belakangan ini,bahwasanya hari ini sedang terjadi peperangan besar yang melibatkan manusia diseluruh dunia,yakni perang yang kita kenal dengan istilah "Gazwhul Fikr".Jika kita tidak ingin mati secara sia-sia dalam pertempuran ini, maka kita harus menyiapkan senjata ampuh yang kita miliki.Salah satu senjata yang akan sangat membantu kita adalah dengan "tinta" seperti apa yang telah diajarkan oleh sosok cumi-cumi.
apakah yang dimaksud dengan tinta tersebut? apakah kita akan mengumpulkan tinta sebanyak-banyaknya, kemudian melemparkannya kepada musuh? tentu tidak,tinta yang dimaksud adalah "Tulisan".dengan menulis banyak hal yang dapat kita lakukan.selain juga sebagai pelindung bagi hidup kita,tentunya juga akan menjadi senjata ampuh yang dapat mengalahkan musuh-musuh kita dan musuh-musuh islam tentunya.
        Sebagai sosok yang telah dibekali akal pikiran sudah sepantasnya jika kita memetik pelajaran dari hewan ini.sadar atau tidak hari ini kita sudah diserang oleh musuh-musuh kita.yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita  sudah menyemprotkan "tinta" kita terhadap musuh kita tersebut.?
hari ini pertempuran tidak saja dengan mengangkat senjata,tetapi ada juga "perang tinta" yakni peperangan melalui tulisan.
senjata inilah yang hari ini sudah mulai dilupakan oleh generasi muda kita.padahal 14 abad yang lalu Allah sudah memberikan "sinyal" dengan menurunkan surat Al-qolam yg berarti pena.
sahabatku,sudah saatnya kita menjadi mujahid pena,mari kita semprotkan tinta kita.tidak enak juga kan rasanya jika kita hanya menjadi cumi-cumi yang mandul.kita bukan tidak bisa untuk menyemprotkan tinta itu,hanya saja kita belum berani untuk memulainya.tapi sadarilah di dalam diri kita terdapat "tinta" tanpa terkecuali,so tunggu apa lagi..??jangan pernah berfikir tulisan kita akan di kagumi orang,paling tidak kita telah menunjukan pada lautan bahwa kita juga punya tinta seperti cumi-cumi yang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS